DokterSehat.Com– Ligasi tuba adalah operasi untuk memblokir saluran telur wanita. Ligasi tuba adalah bentuk permanen dari kontrasepsi. Setelah prosedur ini telah dilakukan, sel telur tidak bisa bergerak dari ovarium melalui tabung (seorang wanita memiliki dua saluran telur), dan akhirnya ke rahim. Juga, sperma tidak dapat mencapai sel telur di tuba falopii setelah ovulasi (pelepasan telur dari ovarium). Dengan demikian, kehamilan dapat dicegah.
Prosedur ini juga disebut ligasi tuba atau tubektomi. Lebih formal, prosedur ini dikenal sebagai ligasi tuba bilateral (BTL).
Beberapa ligasi tuba dilakukan segera setelah melahirkan. Sisanya adalah prosedur elektif yang dilakukan sebagai operasi hari di fasilitas bedah rawat jalan atau rumah sakit. Banyak wanita mengandalkan sterilisasi ini sebagai alat kontrasepsi (KB) untuk mencegah kehamilan, ketika memang wanita tersebut yakin tidak ingin memiliki anak lagi. Lebih dari 190 juta pasangan di seluruh dunia menggunakan sterilisasi bedah ini sebagai metode yang aman dan dapat diandalkan untuk kontrasepsi permanen.
Sebelum tahun 1960-an, sterilisasi wanita di Amerika Serikat pada umumnya dilakukan hanya untuk masalah medis atau ketika seorang wanita dianggap “terlalu tua” untuk memiliki anak atau berisiko untuk kesehatannya.
Prosedur ligasi tuba
Pasien berada di bawah obat anestesi, lalu dilakukan satu atau dua sayatan kecil (luka) yang dibuat di perut (satu biasanya dekat pusar), dan perangkat yang mirip dengan teleskop kecil pada tabung fleksibel (disebut laparoskop) dimasukkan.
Menggunakan instrumen yang dimasukkan melalui laparoskop atau dari sayatan kedua, tuba (saluran telur) digumpalkan (elektrokoagulasi), dibakar (dibakar), atau dipasang klip kecil pada masing-masing tuba. Irisan kulit kemudian ditutup dengan beberapa jahitan. Kebanyakan pasien merasa cukup sehat untuk pulang setelah prosedur ini.
Profesional perawatan kesehatan mungkin meresepkan obat analgesik untuk mengatasi rasa sakit pasca operasi.
Kebanyakan wanita dapat kembali ke aktivitas normal, termasuk bekerja, dalam beberapa hari, meskipun beberapa wanita mungkin disarankan untuk tidak berolahraga untuk waktu dekat. Hubungan seksual dapat dilanjutkan bila pasien merasa nyaman.
Ligasi tuba juga dapat dilakukan segera setelah melahirkan melalui sayatan kecil di dekat pusar atau pada saat bedah caesar.
Saat ini, ligasi tuba laparoskopi (bipolar laparoskopi, cincin Falopi, Filshie clip) adalah metode sterilisasi paling populer perempuan pada wanita yang tidak hamil. Minilaparotomy periumbilikalis di mana segmen masing-masing tuba diangkat melalui sayatan kecil di umbilikus (Pomeroy, Parkland) adalah prosedur yang paling umum digunakan segera setelah melahirkan.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Belum ada tanggapan untuk "Tubektomi – Pengertian dan Prosedur"
Posting Komentar